Sabtu, 16 Januari 2010

TRADISI TAK PERNAH MATI




Budaya tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang kita tak akan pernah lekang dimakan waktu. seni tari tradisi, seni musik tradisi, seni teater tradisi, tidak berubah. tapi seiring perkembangan jaman seni tradisi sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan oleh masyarakat pemiliknya . mereka mulai berpaling dengan budaya barat yang sedikit-demi sedikit mulai berpengaruh di negri ini.
dengan didukung pula oleh perkembangan teknologi dan informasi, sehingga siapapun dapat dengan mudah menerima informasi-informasi dari luar, terutama budaya dari luar yang lagi ngepop....akan mudah masuk terutama pada dunia anak remaja yang sedang mencari jati dirinya.anak-anak muda dan anak remaja sekarang bahkan lebih bangga dengan budaya-budaya barat tersebut. mereka beranggapan bahwa budaya tradisional kita terutama TARI itu kuno....! dan Jadul ....! lalu siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri yang menurut saya sangat indah, sangat unik dan merupakan mahakarya adi luhung jika generasi muda sekarang tidak perduli lagi dengan budaya kita sendiri. Sungguh sangat ironois jika putra bangsa ini baru mengetahui "Tari pendet" ketika tarian itu di klaim oleh negara tetangga...! kemana saja selama ini. negri ini masih memiliki banyak lagi budaya tradisi. itu belum seberapa. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali. sebagai generasi penerus bangsa seharusnya kita bangga dengan budaya kita ini yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. untuk itu marilah kita jaga dan kita lestarikan budaya bangsa ini yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita........cintailah Budaya Bangsamu....!!!

Jumat, 08 Januari 2010

TARI COKEK


Tari Cokek adalah seni pertunjukan yang berkembang pada abad ke 19 M di Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Tarian ini dimainkan oleh sepuluh orang penari wanita, dan tujuh orang laki-laki pemegang gamang kromong, alat musik yang mengiringinya. Alunan musik gamang kromong merupakan hasil kombinasi suara yang ditimbulkan oleh rebab dua dawai, suling, kempul, gong, kendang dan kecrek.

Sejarah munculnya Tari Cokek berawal dari adanya pentas hiburan yang diadakan oleh para tuan tanah Tionghoa yang tinggal di Tangerang. Dalam pentas seni itu, Tan Sio Kek, yang merupakan salah satu tuan tanah di Tangerang, mempersembahkan tiga orang penari sebagai wujud partisipasinya dalam pesta hiburan rakyat itu. Pada awalnya, dia menyisipkan tarian para gadis cantik tersebut sebagai pertunjukan tambahan. Namun, berawal dari pertunjukan tambahan itulah, kemudian para penari ini menjadi terkenal dan berdiri sendiri sebagai kelompok penari yang kemudian tariannya dinamakan Tari Cokek. Kata “cokek” diambil dari tuan tanah yang bernama Tan Sio Kek, orang pertama yang mengilhami pertunjukan tarian ini.



TARI PENDET





Selasa, 05 Januari 2010

KESIBUKAN

Aku adalah seorang ibu dari dua anak laki-laki yang lucu-lucu
anakku yang kecil baru berusia 8 bulan dia masih sangat membutuhkan perhatianku..... dia sudah mulai mengenal wajah ibunya......., mulai mengenal suara ibunya....... usia segitu...membutuhkan perhatian yang ekstra....!
jangan sampai lengah sedikitpun. karena kalau kita lengah...... dia sudah sampai kemana-mana...mirip film Baby's day out......! merangkaknya sudah sangat cepat......! kemudian mulai merambat untuk belajar berdiri dengan berpegangan pada benda-benda yang ada disekitarnya....! walaupun terasa capek menjaganya tapi ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri dengan melihat perkembangan si kecil dari hari ke hari.......!
dari ia lahir yang belum bisa apa-ap sampai sekarang dia sudah mulai belajar untukberdiri....
Subhanallah......

http://www.dbc-network.com/?id=Impianeny